Yogyakarta, 5 Juni 2024 - Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HIMA PAI UMY) menggelar Diskusi Bareng yang membahas pandangan terhadap literasi. Acara ini, yang merupakan bagian dari program kerja divisi Intelektual Pendidikan Keagamaan, berhasil menarik partisipasi mahasiswa PAI UMY dengan menghadirkan narasumber utama Rifka Nadiana dan Isna Marzuki, serta didukung oleh moderator yang cakap, Razaq Azzaki.
Rifka Nadiana, dalam eksposnya, menguraikan tentang
signifikansi literasi di lingkungan pondok pesantren dengan mendalam. Dia
menggaris bawahi bahwa di dalam pondok pesantren, literasi tidak hanya berfokus
pada literatur umum, melainkan juga melibatkan bahan bacaan spesifik pondok
seperti kitab kuning dan karya lainnya. Lebih lanjut, Rifka menyampaikan bahwa
santri di pondok pesantren juga mendapatkan bimbingan dari pengasuh atau
ustadzah ketika mengalami kesulitan dalam mengakses bahan bacaan atau materi di
perpustakaan.
Sementara itu, Isna Marzuki menggambarkan konsepsi
literasi secara komprehensif. Menurutnya, literasi tidak terbatas pada
keterampilan membaca dan menulis saja, tetapi juga mencakup berbagai
keterampilan dalam mengelola informasi. Isna menjelaskan bahwa literasi
mencakup aktivitas seperti pengamatan, pengingatan, penulisan, evaluasi,
refleksi, analisis, penyaringan, dan implementasi informasi.
“Literasi yang selama ini kita pahami mungkin cenderung pada baca dan tulis, namun sebenarnya proses literasi memiliki tahapannya sendiri dari mulai mendapat informasi sampai tindakan pada informasi tersebut.”
Diskusi bareng ini bukan hanya sekadar wadah untuk
bertukar pengetahuan, melainkan juga menjadi forum interaktif yang sangat
produktif. Para mahasiswa PAI UMY terlibat secara aktif dalam diskusi, dengan
suasana yang penuh semangat dan keceriaan. Acara ini dirancang untuk memberikan
suasana yang santai namun tetap menghasilkan pembelajaran yang berharga bagi
para peserta.
Diharapkan, melalui diskusi ini, para mahasiswa PAI
UMY dapat memperluas wawasan mereka tentang literasi, baik dalam konteks pondok
pesantren maupun secara umum. Lebih dari itu, diskusi ini juga menjadi momentum
untuk mempererat hubungan antarpeserta dan meningkatkan kualitas diskusi
intelektual di lingkungan kampus.
Penulis : Adil Cahyadi
0 Komentar